Bersikaplah yang Manusiawi
Sikap adalah penetapan satu atas beragam kemungkinan yang bisa
dilakukan. Artinya, manusia sebebas apapun dia mendapatkan beragam
pilihan, ketika dia berhenti pada salah satu-nya maka disitu bisa
dikatakan dia sudah menentukan sikap.
Manusiawi secara bahasa
adalah sesuatu yang wajar dilakukan manusia. Entah baikkah dia atau
burukkah selama masih dalam kodrat atau wilayahnya sebagai manusia.
Manusiawi juga bisa dimaknai bahwa sesuatu yang membedakan manusia
dengan makhluk lain. Lebih mudahnya dimaknai dengan: memanusiakan
manusia. Pengertian yang pertama adalah kata benda sedang yang kedua
adalah kata kerja.
Pagi tadi kami dikejutkan dengan postingan Sedulur kita
Hari Haha
yang memposting tulisan pendek yang merupakan sikap reflektifnya
setelah menempuh bulan Ramadhan. Saking mengagetkannya tulisan itu
hingga menimbulkan respon yang sama mengejutkannya meski dalam tataran
pembaca itu lumrah terjadi karena memang kalimat yang digunakan Sedulur
kita itu sangat-sangat bebas.
Pertama: saya "gus nopy" sebagai yang dituakan
dalam grup JNA kaget dengan kenekadan Sedulur
Hari Haha memposting
status pendeknya. Namun, karena saya juga tidak sepenuhnya melarang
siapapun untuk berfikir, bersikap dan bertindak apapun jika dilakukan
dengan bertanggung jawab maka saya secara pribadi mempersilahkan, dan
kalau waktunya tepat, siap untuk berdiskusi.
Kedua, saya sangat
menghormati dan mengapresiasi setulusnya seluhurnya kepada seluruh
Sedulur yang memberikan respon -yang hampir semuanya terkejut dan
sebagian besar merasa kesal- sebagai bentuk kepedulian dan kontrol moral
Sedulur semua terhadap grup JNA.
Dua "kubu" yang berseberangan
maka saya harus berdiri di tengah agar terjadi diskusi untuk mencari
kebaikan. Hanya mencari kebaikan. Bukan mencari keburukan, sekali lagi
bukan mencari keburukan.
Dari sini saya ingin berkata kepada
seluruh Sedulurku di JNA bahwa, seburuk apapun orang bersikap kepada
Anda, maka biarkan saja.!! Dia berhak berbuat buruk sebagaimana Anda
berhak mendapatkan kebaikan.
Ketika Anda tak mampu menerima "keburukan" orang lain, maka kebaikan yang akan Anda berikan tidak akan sempurna.
Ketika Anda tidak mampu menerima "keburukan" orang lain, maka Anda-pun akan sangat susah menerima keburukan Anda sendiri.
Ketika Anda tidak mampu menerima kebaikan, maka Anda kafir.!! Termasuk kebaikan yang terbungkus oleh keburukan.
Bersikaplah santai.. aja gugupan.. keton giblik-e.!!
Sedulur
Hari Haha ahanggap saja sebagai manusia paling galau sedunia.
Yang tak tahu harus seperti apa agar mampu menjadi pusat perhatian.!!
Lihat saja tingkahnya seperti kita melihat gelaran ketoprak atau sinetron alay..!!
Penonton yang baik dan sabar ora gugupan tentu emosinya tidak akan
terbawa oleh Tokoh Alay Galau-nya itu. Bahkan bisa-bisa saja penonton
justru akan menertawakan penokohan dari Tokoh Alay Galau ini.!!
Yang sering terbawa oleh diksi atau penokohan dari sinetron alay ya siapa lagi kalau bukan alay juga.? Hahaha...
Santai lah Bro..
Kita jangan marah dulu..
biarkan Tokoh Alay Galau itu selesaikan peranannya dulu.!!
Kalau bisa jawab, ya jawab saja
Kalau enggak, ya kita tertawakan saja anak alay itu..
:)
Santai ya semuanya..
Disini semuanya belajar.. tidak ada selain belajar
Didandani Awake dhewek sit.. aja ngukur awak liya.!!